A. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan
praktikum adalah mengetahui morfologi dan anatomi yag tergolong kelas Reptil serta klasifikasi.
B. Dasar Teori
Hewan pertama
yang benar-benar merupakan hewan daratan
adalah reptilian. Mereka berkembang dari amfibi dalam zaman karbon.
Mereka lebih mampu menagatasi keadaan baru daripada amfibia. Kelebihan utama
reptilian yang paling awal reptil “batang” atau (Kotilosaurus) terhadap amfibia adalah perkembangan telut yang
bercangkan dan berisi kuning telur yang dapat diletakkan di tanah (Kimball, 1983).
Reptil berasal dari bahasa Latin yang berdasarkan
cara hewan tersebut berjalan yaitu reptum
yang berarti melata atau merayap. Reptilian merupakan sekelompok vertebrata
yang menyesuaikan diri di tempat yang kering di tanah. Penandukan atau
cornificatio kulit dan squama atau carpace untuk menjaga banyak hilangnya
cairan dari tubuh pada tempat yang kering. Reptil merupakan hewan berdarah
dingin yaitu suhu tubuhnya bergantung pada suhu lingkungan atau Poikiloterm. Untuk mengatur suhu
tubuhnya Reptil melakukan mekanisme basking yaitu berjemur dibawah sinar
matahari (Jasin, 1992).
Reptilia memiliki ciri khusus yaitu tubuhnya
dibungkus oleh kulit yang menanduk (tidak licin), biasanya dengan sisik atau
bercarapace dan beberapa ada yang memiliki kelenjar permukaan kulit. Mempunyai
dua pasang anggota yang masing-masing memiliki 5 jari dengan kuku-kuku yang
cocok untuk berlari, mencengkram, dan menaiki pohon. Reptil yang masih hidup di
air, kakinya memiliki bentuk dayung, dan pada ular bahkan tidak memilikinya. Skeletonnya
memiliki penulangan secara sempurna, sedangkan tempurung kepala mempunyai satu Condylus occipitalis. Jantung tidak
sempurna yang terdiri atas 4 ruangan, dua auricular dan sebuah ventriculus
(pada Crocodalia menjadi dua, tapi masih berlubang yang disebut Foramen panizzae). Pernapasannya selalu
dengan paru-paru dan memiliki 12 Nevri
cranialis. Fertilisasi terjadi di dalam tubuh, biasanya mempunyai alat
kopulasi, telur besar dengan banyak yolk, dan berselaput kulit lunak. Telur
biasanya diletakkan di suatu tempat untuk dibiarkan menetas sendiri, tapi pada
beberapa hewan misalnya kadal dan ular dierami oleh sang betina (Djuhanda, 1982).
Kelas Reptilia dibagi dalam sub kelas berdasarkan
atas anatomi tengkoraknya. Berdasarkan ada tidaknya fosa temporalis dan
posisinya dikenal 5 tipe tengkorak yaitu Anapsid
yaitu tipe tengkorak anapsid (ordo Chelonian),
Euripsida tipe tengkorak euripsid. Lhtyopteriga tipe tengkoraknya parapsid
(semua punah). Acrosaura tipe
tengkorak diapsid (ordo Crocodila). Sinapsida tipe tengkorak diapsid. Lepidosauria tipe tengkorak diapsid
(ordo Squamata dan Rhyncochepalia) (Djarubito, 1989).
Tiga ordo reptilia hidup yang terbesar dan paling
beraneka ragam adalah Chelonia
(kura-kura), Squama (kadal dan ular)
dan Crocodila (Buaya dan aligator).
Kura-kura berkembang selama zaman mezoikum dan hanya sedikit berubah sejak saat
itu. Cangkang kura-kura umumnya keras yang merupakan suatu adaptasi yang
melindungi dirinya dari predator. Kadal adalah Reptilia yang paling banyak
jumlahnya dan beraneka ragam yang hidup saat ini. Sebagian besar diantaranya
berukuran relatif kecil. Mungkin mereka mampu bertahan hidup melewati bencana.
Ular sebenarnya adalah keturunan kadal yang memakai gaya hidup bersarang dalam
lubang. Saat ini, sebagian besar hidup di atas permukaan tanah. Buaya dan
aligator merupakan sebagian dari Reptilia hidup yang paling besar. Mereka
menghabiskan sebagian besar hidupnya di dalam air dan menghirup udara melalui
lubang hidungnya yang membuka ke atas (Campbell, 1999).
C. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat
dilaksanakannya praktikum ini adalah:
Hari / tanggal : Senin / 28 Desember 2015
Pukul : 10.30 – 12.10 WITA
Tempat : Laboratorium Zoologi Lantai
II
Fakultas Sains danTeknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Samata-Gowa.
D.
Alat dan Bahan
1. Alat
Adapun alat yang digunakan
pada praktikum ini adalah pisau, kertas, pinset, loop
dan papan seksi.
2.
Bahan
Adapun bahan
yang digunakan pada praktikum ini adalah kadal (Mabouya multifasciata)
dan tokek (Gecko gecko).
E.
Cara Kerja
Adapun cara kerja pada praktikum ini yaitu:
1.
Mengambil sampel kadal
(Mabouya multifasciata) dan tokek (Gecko
gecko)
yang akan diamati.
2.
Meletakkan sampel kadal
(Mabouya multifasciata) dan tokek (Gecko
gecko).
pada papan seksi dan mengamati dengan menggunakan
loop.
3.
Mengamati bagian
morfologi dan anatomi kadal (Mabouya multifasciata) dan tokek (Gecko gecko).
4.
Menggambar hasil
pengamatan.
F. Hasil Pengamatan
1.
Kadal (Mabouya multifasciata)
a.
Morfologi
![](file:///C:\Users\User\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.png)
Keterangan:
1.
Ekor (Tail) 6.
Hidung (Nasal)
2.
Jari (Falang) 7.
Mata (Visus)
3.
Anus (Kloaka) 8.
Saluran pendengaran
4.
Kaki (Podos) 9.
Kulit sisik
5.
Mulut (Oris)
b.
Anatomi
![](file:///C:\Users\User\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.png)
Keterangan:
1.
Anus (Kloaka) 7.
Otak (Brain)
2.
Usus (Intestine) 8. Paru-paru (Pulmo)
3.
Perut (Abdomen) 9.
Empedu (Vesica fellea)
4.
Hati (Hepar) 10. Limpa
5.
Trachea 11. Testis
6.
Kerongkongan (Esophagus) 12. Ginjal (Ren)
Keterangan:
1.
Anus (Kloaka) 5.
Kerongkongan (Esophagus)
2.
Usus (Intestine) 6. Faring (Pharynx)
3.
Pancreas 7. Mulut (Oris)
4.
Lambung (Ventrikulus)
d.
Sistem
pernafasan
![](file:///C:\Users\User\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.png)
Keterangan:
1.
Paru-paru (Pulmo) 4.
Hidung (Nasal)
2.
Tulang rusuk (Ribs) 5.
Trakea
3.
Celah suara (Glotis)
e.
Sistem
ekskresi
![](file:///C:\Users\User\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image007.png)
Keterangan:
1.
Saluran akinetrif 4. Anus (Kloaka)
2.
Metanefros 5. Kantung
kemih (Bladder)
3.
Saluran kencing (Ureter) 6.
Ginjal (Ren)
f.
Sistem
sirkulasi
![](file:///C:\Users\User\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image007.png)
Keterangan:
1.
Paru-paru (pulmo) 5.
Ventrikel
2.
Atrium
kiri 6. Arch kanan
3.
Arch
kiri 7. Atrium kanan
4.
Aorta
g.
![](file:///C:\Users\User\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image008.png)
Sistem
reproduksi
![](file:///C:\Users\User\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image008.png)
![](file:///C:\Users\User\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image009.png)
Keterangan:
1.
Testis 5. Hermipenis
2.
Epididimis 6. Oviduk
3.
Vas
deferens 7. Anus (Kloaka)
4.
Anus (Kloaka) 8.
Ovarium
2.
Tokek (Gecko gecko)
a.
morfologi
![](file:///C:\Users\User\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image010.png)
Keterangan:
1.
Ekor (Tail) 5.
Mulut (Oris)
2.
Jari (Falang) 6.
Hidung (Nasal)
3.
Anus (Kloaka) 7.
Mata (Visus)
4.
Kaki (Podos) 8.
Saluran pendengaran
b.
Anatomi
![](file:///C:\Users\User\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image011.png)
Keterangan:
1.
Otak (Brain) 8.
Anus (Kloaka)
2.
Trachea 9. Ginajal (Ren)
3.
Kerongkongan (Esophagus) 10. Testis
4.
Carotid
artery 11.
Usus (Intestine)
5.
Pulmonary
artery 12.
Perut (Abdomen)
6.
Hari (Hepar) 13. Pancreas
7.
Empedu (Vesica fellea) 14. Paru-paru (Pulmo)
c.
Sistem
pencernaan
![](file:///C:\Users\User\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image005.png)
Keterangan:
1.
Kerongkongan (Esophagus) 5. Anus (Kloaka)
2.
Lmbung (Ventrikulus) 6. Usus halus (Intestine
small)
3.
Pancreas 7. Hati (Hepar)
4.
Usus besar (Intestine big) 8. Empedu (Vesica fellea)
![]() |
d.
Sistem pernafasan
Keterangan:
1.
Paru-paru (Pulmo) 4.
Hidung (Nasal)
2.
Tulang rusuk (Ribs) 5.
Trakea
3.
Celah suara (Glotis)
![]() |
e.
Sistem ekskresi
Keterangan:
1.
Saluran akinetrif 4. Anus (Kloaka)
2.
Metanefros 5. Kantung
kemih (Bladder)
3.
Saluran kencing (Ureter) 6.
Ginjal (Ren)
f.
Sistem
sirkulasi
![](file:///C:\Users\User\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image007.png)
Keterangan:
1.
Paru paru (Pulmo) 4.
Ventikel kanan
2.
Atrium
kanan 5. Ventrikel kiri
3.
Atrium
kiri 6. Organ tubuh
g.
![](file:///C:\Users\User\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image012.png)
Sistem
reproduksi
![](file:///C:\Users\User\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image012.png)
![](file:///C:\Users\User\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image013.png)
Keterangan:
1.
Corong 7.
Testis
2.
Oviduk 8.
Epididimis
3.
Ovarium 9. Ginjal (Ren)
4.
Epididimis 10. Saluran kencing (Ureter)
5.
Kantung kemih (Vescular) 11. Vas deferens
6.
Anus (Kloaka) 12. Anus (Kloaka)
G. Pembahasan
1.
Kadal (Mabouya multifasciata)
a.
Morfologi
Adapun morfologi
dari kadal (Mabouya multifasciata) yaitu kepala yang terpisah, leher, tubuh, dan ekor, angggota
tubuh berukuran pendek dengan sejumlah jari yang pada bagian ujungnya
dilengkapi cakar dan begitupun ada juga sebagaian subordo yang lain yang tidak
memiliki jari. Mulutnya yang panjang dilengkapi dengan gigi. Buaya mialnya di
dekat ujung moncong terdapat dua lubang hidung. Mata berukuran besar dan
terletak lateral, dengan kelopak atas dan bawah, serta membrane nictatin
transparan yang dapat bergerak di bawah kelopak mata, telinga berukuran kecil
terletak dibelakang mata. Anus terletak longitudinal dibelakang pangkal kaki
belakang.
b.
Anatomi
Setelah proses pembedahan dapat dilihat stuktur
anatomi dari kadal terdapat jantung (Cor)
yang berwana merah coklat, paru-paru (Pulmo)
untuk sebagai pernafasannya, hati (Hepar)
Hati pada reptilia memiliki dua lobus (gelambirf dan berwarna kemerahan, empedu
(Vesica fellea) berdekatan dengan hati, lambung (Ventrikulus) yang berbentuk kantung yang bila terisi makanan
menjadi lebar, usus (Intestinum)
yaitu erdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus. Di usus
bermuara dua saluran kelenjar pencernaan, yaitu hati dan pankreas di usus
terjadi pencernaan kimiawi oleh enzim-enzim pencernaan dan terjadi proses
penyerapan sari-sari makanan, kandung kemih (Vescular), ginjal (Ren)
kacang merah, jumlahnya sepasang dan terletak di dorsal kiri dan kanan tulang
belakang di daerah pinggang dan berfungsi untuk mengekskresikan zat-zat sisa
metabolisme yang mengandung nitrogen misalnya amonia, testis (Gonad) yaitu alat kelamin jantan kadal
dan kloaka (Cloaca) yaitu lubang
silit/posterior yang berfungsi sebagai satu-satunya lubang untuk saluran pencernaan,
urin, dan umumnya sebagai genital
(Reproduksi) pada spesies
hewan tertentu.
c.
Sistem pencernaan
Adapun sistem
pencernaan pada kadal (Mabouya multifasciata) terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Pada umumnya reptile adalah pemakan daging (karnivora). Saluran
pencernaannya terdiri dari mulut. Pada tulang langit-langit (Palatum) terdapat
deretan gigi halus yang disebut dentes palatini. Lingua yang tipih bersifat bercabang dua (Bipida) terletak di dasar Cavum
oris. Dibelakang faring terdapat esofagus yang merupakan saluran
silindris menuju Ventriculum
(lambung) yang terdiri atas bagian saluran yang agak bulat dan bagian kecil di
sebut filoris bagian ini bersambung dengan usus halus (Intestinum tenue) terus di lanjutkan oleh usus
besar (Intestinum crassum) yang sering di sebut rektum.
Diantara kedua Usus (Intestinum) itu terdapat kantong yang
sangat pendek akhirnya rektum bermuara pada kloaka.
d.
Sistem pernapasan
Respirasi
dimulai dengan masuknya udara ke nares externa, kemudian masuk ke nares interna
melalui glottis sebagai celah lingua menuju ke laring. Laring tersusun atas
tiga buah tulang rawan dan berisi beberapa pasang pita suara. Udara kemudian
menuju trakhea yang bercabang menjadi dua bronchi yang kemudian masing-masing
menuju paru-paru.
e.
Sistem ekskresi
Adapun sistem
urogenital kadal (Mabouya multifasciata) terdiri dari sepasang
ginjal, dari ginjal keluar ureter
yang bermuara di kloaka. Pangkal ureter
terdapat vesica urinaria. Organ urogenital
jantan terdiri atas sepasang testis, epidermis, vas deferens, dan sepasang hemipenis. Hemipenis merupakan alat kopulasi
yaitu untuk memasukkan sperma dalam tubuh kadal betina, sehingga kadal jantan
mengadakan fertilisasi internal.
f.
Sistem sirkulasi
Sistem sirkulasi darah
pada kadal (Mabouya
multifasciata) termasuk sistem sirkulasi darah
ganda. Darah dari vena yang kaya CO2 masuk ke jantung melalui sinus
venosus ke bagian atrium kanan lalu ke ventrikel kanan. Kemudian, darah dipompa
menuju paru-paru. Darah dari paru-paru yang kaya O2 masuk ke atrium kiri, dilanjutkan ke ventrikel kiri. Darah dari ventrikel kiri dipompa keluar melalui aorta menuju ke seluruh tubuh.
g.
Sistem reproduksi
Adapun sistem
reproduksi kadal (Mabouya multifasciata) fertilisasinya terjadi di
dalam tubuh (fertilisasi internal). Kadal bersifat ovipar, dimana
jantan
memiliki alat kelamin khusus yaitu hemipenis,
sepasang testis, memiliki epididymis, memiliki vas deferens.
Sedangkan pada betina, memiliki sepasang ovarium,
memiliki saluran telur (oviduk) dan berakhir pada saluran kloaka.
h.
Peranan
Umumnya kadal (Mabouya multifasciata) bahkan berguna bagi manusia karena mengendalikan
aneka hama
yang mengganggu, bernilai tinggi sebagai hewan peliharaan, menghasilkan kulit
untuk aneka bentuk kerajinan,
dan ada pula yang dimakan. Kadal juga
penting dalam sebagian budaya
dan mitologi
suku-suku tradisional, misalnya di Australia
dan Peru.
Tidak mengherankan jika kadal kerap diterakan dalam simbol-simbol kesenian
tradisional.
i.
Habitat
Kebanyakan kadal
(Mabouya multifasciata) tinggal di atas tanah (terestrial),
sementara sebagiannya hidup menyusup di dalam tanah gembur atau pasir (fossorial).
Sebagian lagi berkeliaran di atas atau di batang pohon (arboreal).
Alih-alih sebagai predator penyergap, kebanyakan kadal aktif menjelajahi
lingkungannya untuk memburu mangsa.
j.
Klasifikasi
Adapun
klasifikasi dari (Mabouya multifasciata) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Reptilia
Ordo :
Squamata
Famili :
Agamidae
Genus : Mabouya
Spesies : Mabouya multifasciata (Jasin, 1992).
2. Tokek (Gecko gecko)
a. Morfologi
Adapun
morfologi pada tokek (Gecko gecko) bagian dari kelas reptilia yang dari struktur
morfologinya terbagi atas bagian kepala (Cepal), badan (Truncus)
dan ekor (Caudal). Dari pengamatan secara morfologi yang dilakukan pada
tokek terdapat bagian mulut. Mata pada tokek sudah berkelopak sehingga.
Terdapat membran tymphani yang dapat digunakan untuk pendengaran yang sangat
akurat. Brancium, antebrancium dan digiti yang merupakan anggota gerak bagian anterior. Femur, crus dan digiti yang merupakan organ bagian posterior juga memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai alat
pergerakan pada tokek dan dari bagian alat gerak ini terdapat alat perekat yang
di sebut scansor. Scansor ini yang membuat tokek dapat
menempel pada segala bidang baik kasar maupun halus.
b. Anatomi
Adapun anatomi yang terdapat dalam tubuh tokek (Gecko gecko) adalah bagian kerongkongan (esophagus) berfungsi sebagai saluran pencernaan, trakea berfungsi
sebagai alat pernafasan ,
jantung (cor) berfungsi
sebagai sistem sirkulasi, paru-paru (pulmo)
berfungsi sebagai alat pernafasan,
hati (hepar)
berfungsi untuk mengasilkan empedu,
empedu (vesica felia)
berfungsi untuk menetralisir racun, pankreas, lambung (ventrikulus) berfungsi sebagai organ pencernaan, usus kecil
(intestine small) berfungsi sebagai organ pencernaan, usus besar
(intestine big) berfungsi sebagai organ pencernaan dan organ pengeluaran , ginjal (ren) berfungsi sebagai organ eksresi dan kloaka
berfungsi sebagai alat pengeluaran.
c. Sistem pencernaan
Pada sistem
pencernaan tokek (Gecko gecko) dari
mulut dengan gigi yang menempel pada rahang, dilanjutkan ke faring, esophagus, dan lambung. Lambung dengan bagian fundus dan pylorus.
Dari lambung kemudian ke intestinum,
rectum dan kloaka. Hati dan pankreas berpembuluh ke intestinum. Kloaka untuk mengeluarkan sisa pencernaan, ekskresi, dan untuk
reproduksi.
d. Sistem pernapasan
Udara masuk
melalui hidung (Nares ekternal), pada
reptilia yang hidup diair terdapat vellum dan kemudian melalui glottis senagai celah lidah (Lingua) menuju ke laring. Laring tersusun atas tulang
rawan tiga buah dan beberapa pasang pita suara. Selanjutnya berhubungan dengan
trakea yang tersusun atas gelang-gelang tulang rawan. Trakea bercabang menjadi dua bronchi,
yang selanjutnta masing-masing menuju ke paru-paru. Paru-paru terbagi atas
beberapa bagian interior yang lebih
kompleks daripada ampbhia yang
mengandung capilair pulmonali.
e. Sistem ekskresi
Adapun sistem
ekskresi pada tokek (Gecko gecko),
terdapat kandung kemih tetapi kotoran/ekskret
bersifat semisolid (setengah keras)
seperti pada burung dan dikeluarkan langsung melalui kloaka bersama tinja. Ekskret itu mengandung urat, bagian dari air kencing, yaitu
bahan berwarna putih dan biasanya sebagai garam Na dan mengandung zat kapur.
f. Sistem sirkulasi
Adapun sistem peredaran darah pada tokek (Gecko gecko) Jantung terdiri dari sinus
venosus, 2 aurikel dan 2 ventrikel yang sempurna. Darah dan sinus venosus ke aurikel kanan,
ventrikel kanan, arteri pilmonar (cabang dua), vena paru-paru, aurikel kiri kemudian ke ventrikel
kiri. Dari ventrikel kiri keluar
lengkung aorta ke dorsal, arteri karotis ke kepala
dan kaki depan yang belakang member darah ke ruang tubuh, kaku belakang dan
ekor. Darah vena berkumpul dalam vena anterior (kedua
belah sisi kepala dan leher), vena cava
posterior, vena porta hepatis,
yang kemudian menjadi vena hapatis
dan dalam vena epigastrikum yamg
semuanya di alirkan kembali ke sinus
venosus.
g. Sistem reproduksi
Pada tokek (Gecko gecko) fertilisasi dilakukan secara internal. Tokek
jantan mempunyai hemipenis (seperti pada penyu) dekat kloaka. Pada waktu kopulasi, organ itu dimasukkan ke dalam kloaka tokek betina. Kebanyakan perkembangan telur terjadi di alam
bebas. Telur yang diletakkan ditanah berkulit keras. Embrio dikelilingi oleh amnion,
chorion, dan alanthois. Menetasnya hewan muda seperti burung, yaitu kulit telur
dipecahkan..
h. Peranan
Manfaat tokek
bagi kesehatan manusia berasal dari semua bagian tubuh tokek. Antibodi yang
dimiliki tokek sangat berguna untuk menetralisir racun dalam tubuh manusia.
Tokek umumnya digunakan sebagai obat alergi dengan berbagai macam jenis alergi.
Pangkal ekor tokek yang dapat melakukan regenerasi sel dipercaya dapat membantu
memulihkan tenaga dan mengganti sel tubuh yang rusak setelah sakit.
i. Habitat
Adapun
habitat dari tokek (Gecko gecko) yaitu tokek (Gecko
gecko) kerap ditemui di pohon-pohon, di pekarangan dan di rumah-rumah
terutama di desa-desa, tepi hutan atau di pekuburan.
j. Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari
tokek (Gecko gecko) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Reptil
Ordo : Squamata
Family : Gekkonidae
Genus : Gekko
Spesies : Gecko
gecko (Jasin, 1992).
H.
Kesimpulan
Adapun
kesimpulan yang dapat disimpulka pada percobaan ini bahwa spesies yang termasuk
dalam kelas reptil adalh kadal (Mabouya
multifasciata) dan tokek (Gecko gecko).
Reptil berasal dari bahasa Latin yang berdasarkan cara hewan tersebut berjalan
yaitu reptum yang berarti melata atau
merayap. Reptilian merupakan sekelompok vertebrata yang menyesuaikan diri di
tempat yang kering di tanah. Reptilia memiliki ciri khusus yaitu tubuhnya
dibungkus oleh kulit yang menanduk (tidak licin), biasanya dengan sisik atau bercarapace dan beberapa ada yang
memiliki kelenjar permukaan kulit. Mempunyai dua pasang anggota yang
masing-masing memiliki 5 jari dengan kuku-kuku yang cocok untuk berlari,
mencengkram, dan menaiki pohon. Kelas Reptilia dibagi dalam sub kelas
berdasarkan atas anatomi tengkoraknya. Tiga ordo reptilia hidup yang terbesar
dan paling beraneka ragam adalah Chelonia
(kura-kura), Squama (kadal dan ular)
dan Crocodila (Buaya dan aligator).
Kura-kura berkembang selama zaman mezoikum dan hanya sedikit berubah sejak saat
itu. Cangkang kura-kura umumnya keras yang merupakan suatu adaptasi yang
melindungi dirinya dari predator. Kadal adalah Reptilia yang paling banyak
jumlahnya dan beraneka ragam yang hidup saat ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell, Neil. A. Biologi Edisi Kelima Jilid 2.
Jakarta: Erlangga, 1999.
Djarubito, Mukayat. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga, 1989.
Djuhanda, T. Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata.
Bandung: CV. Armico,1982.
Jasin,
Maskoeri. Zoologi Vertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya, 1992.
Kimball,
John W. Biologi Edisi Kelima Jilid 3.
Jakarta: Erlangga, 1983.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar