Minggu, 24 Januari 2016

Laporan reptil



A.  Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum adalah mengetahui morfologi dan anatomi yag tergolong  kelas Reptil serta klasifikasi.
B.  Dasar Teori
Hewan pertama  yang benar-benar merupakan hewan daratan  adalah reptilian. Mereka berkembang dari amfibi dalam zaman karbon. Mereka lebih mampu menagatasi keadaan baru daripada amfibia. Kelebihan utama reptilian yang paling awal reptil “batang” atau (Kotilosaurus) terhadap amfibia adalah perkembangan telut yang bercangkan dan berisi kuning telur yang dapat diletakkan di tanah (Kimball, 1983).
Reptil berasal dari bahasa Latin yang berdasarkan cara hewan tersebut berjalan yaitu reptum yang berarti melata atau merayap. Reptilian merupakan sekelompok vertebrata yang menyesuaikan diri di tempat yang kering di tanah. Penandukan atau cornificatio kulit dan squama atau carpace untuk menjaga banyak hilangnya cairan dari tubuh pada tempat yang kering. Reptil merupakan hewan berdarah dingin yaitu suhu tubuhnya bergantung pada suhu lingkungan atau Poikiloterm. Untuk mengatur suhu tubuhnya Reptil melakukan mekanisme basking yaitu berjemur dibawah sinar matahari (Jasin, 1992).
Reptilia memiliki ciri khusus yaitu tubuhnya dibungkus oleh kulit yang menanduk (tidak licin), biasanya dengan sisik atau bercarapace dan beberapa ada yang memiliki kelenjar permukaan kulit. Mempunyai dua pasang anggota yang masing-masing memiliki 5 jari dengan kuku-kuku yang cocok untuk berlari, mencengkram, dan menaiki pohon. Reptil yang masih hidup di air, kakinya memiliki bentuk dayung, dan pada ular bahkan tidak memilikinya. Skeletonnya memiliki penulangan secara sempurna, sedangkan tempurung kepala mempunyai satu Condylus occipitalis. Jantung tidak sempurna yang terdiri atas 4 ruangan, dua auricular dan sebuah ventriculus (pada Crocodalia menjadi dua, tapi masih berlubang yang disebut Foramen panizzae). Pernapasannya selalu dengan paru-paru dan memiliki 12 Nevri cranialis. Fertilisasi terjadi di dalam tubuh, biasanya mempunyai alat kopulasi, telur besar dengan banyak yolk, dan berselaput kulit lunak. Telur biasanya diletakkan di suatu tempat untuk dibiarkan menetas sendiri, tapi pada beberapa hewan misalnya kadal dan ular dierami oleh sang betina (Djuhanda, 1982).
Kelas Reptilia dibagi dalam sub kelas berdasarkan atas anatomi tengkoraknya. Berdasarkan ada tidaknya fosa temporalis dan posisinya dikenal 5 tipe tengkorak yaitu Anapsid yaitu tipe tengkorak anapsid (ordo Chelonian), Euripsida tipe tengkorak euripsid. Lhtyopteriga tipe tengkoraknya parapsid (semua punah). Acrosaura tipe tengkorak diapsid (ordo Crocodila). Sinapsida tipe tengkorak diapsid. Lepidosauria tipe tengkorak diapsid (ordo Squamata dan Rhyncochepalia)  (Djarubito, 1989).
Tiga ordo reptilia hidup yang terbesar dan paling beraneka ragam adalah Chelonia (kura-kura), Squama (kadal dan ular) dan Crocodila (Buaya dan aligator). Kura-kura berkembang selama zaman mezoikum dan hanya sedikit berubah sejak saat itu. Cangkang kura-kura umumnya keras yang merupakan suatu adaptasi yang melindungi dirinya dari predator. Kadal adalah Reptilia yang paling banyak jumlahnya dan beraneka ragam yang hidup saat ini. Sebagian besar diantaranya berukuran relatif kecil. Mungkin mereka mampu bertahan hidup melewati bencana. Ular sebenarnya adalah keturunan kadal yang memakai gaya hidup bersarang dalam lubang. Saat ini, sebagian besar hidup di atas permukaan tanah. Buaya dan aligator merupakan sebagian dari Reptilia hidup yang paling besar. Mereka menghabiskan sebagian besar hidupnya di dalam air dan menghirup udara melalui lubang hidungnya yang membuka ke atas (Campbell, 1999).
C.  Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah:
Hari / tanggal          : Senin / 28 Desember 2015
Pukul                      : 10.30 – 12.10 WITA
Tempat                   : Laboratorium Zoologi Lantai II
                                 Fakultas Sains danTeknologi
                                 Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
                                 Samata-Gowa.
D.  Alat dan Bahan
1.    Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah pisau, kertas, pinset, loop dan papan seksi.
2.    Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah kadal (Mabouya multifasciata) dan tokek (Gecko gecko).
E.  Cara Kerja
Adapun cara kerja pada praktikum ini yaitu:
1.    Mengambil sampel kadal (Mabouya multifasciata) dan tokek (Gecko gecko)
yang akan diamati.
2.    Meletakkan sampel kadal (Mabouya multifasciata) dan tokek (Gecko gecko).
pada papan seksi dan mengamati dengan menggunakan loop.
3.    Mengamati bagian morfologi dan anatomi kadal (Mabouya multifasciata) dan tokek (Gecko gecko).
4.    Menggambar hasil pengamatan.
F.   Hasil Pengamatan
1.    Kadal (Mabouya multifasciata)
a.    Morfologi













Keterangan:
1.    Ekor (Tail)                                    6. Hidung (Nasal)
2.    Jari (Falang)                                 7. Mata (Visus)
3.    Anus (Kloaka)                              8. Saluran pendengaran
4.    Kaki (Podos)                                9. Kulit sisik
5.    Mulut (Oris)
b.    Anatomi










Keterangan:
1.    Anus (Kloaka)                              7. Otak (Brain)
2.    Usus (Intestine)                            8. Paru-paru (Pulmo)
3.    Perut (Abdomen)                          9. Empedu (Vesica fellea)
4.    Hati (Hepar)                              10. Limpa
5.    Trachea                                      11. Testis
6.    Kerongkongan (Esophagus)    12. Ginjal (Ren)  

a.   

























  c.    Sistem pencernaan








Keterangan:
1.    Anus (Kloaka)                  5. Kerongkongan (Esophagus)
2.    Usus (Intestine)                6. Faring (Pharynx)
3.    Pancreas                          7. Mulut (Oris)
4.    Lambung (Ventrikulus)
d.   Sistem pernafasan








Keterangan:
1.    Paru-paru (Pulmo)            4. Hidung (Nasal)
2.    Tulang rusuk (Ribs)          5. Trakea
3.    Celah suara (Glotis)





e.    Sistem ekskresi








Keterangan:
1.    Saluran akinetrif                           4. Anus (Kloaka)
2.    Metanefros                                   5. Kantung kemih (Bladder)
3.    Saluran kencing (Ureter)              6. Ginjal (Ren)
f.     Sistem sirkulasi








Keterangan:
1.    Paru-paru (pulmo)            5. Ventrikel
2.    Atrium kiri                        6. Arch kanan
3.    Arch kiri                           7. Atrium kanan
4.    Aorta





g.    Sistem reproduksi









Keterangan:
1.    Testis                                5. Hermipenis
2.    Epididimis                        6. Oviduk
3.    Vas deferens                     7. Anus (Kloaka)
4.    Anus (Kloaka)                  8. Ovarium
2.    Tokek (Gecko gecko)
a.    morfologi















Keterangan:
1.    Ekor (Tail)                                    5. Mulut (Oris)
2.    Jari (Falang)                                 6. Hidung (Nasal)
3.    Anus (Kloaka)                              7. Mata (Visus)
4.    Kaki (Podos)                                8. Saluran pendengaran
b.    Anatomi










Keterangan:
1.    Otak (Brain)                                 8. Anus (Kloaka)
2.    Trachea                                        9. Ginajal (Ren)
3.    Kerongkongan (Esophagus)      10. Testis
4.    Carotid artery                            11. Usus (Intestine)
5.    Pulmonary artery                       12. Perut (Abdomen)
6.    Hari (Hepar)                              13. Pancreas
7.    Empedu (Vesica fellea)              14. Paru-paru (Pulmo)








c.    Sistem pencernaan








Keterangan:
1.    Kerongkongan (Esophagus)        5. Anus (Kloaka)
2.    Lmbung (Ventrikulus)                  6. Usus halus (Intestine small)
3.    Pancreas                                      7. Hati (Hepar)
4.    Usus besar (Intestine big)             8. Empedu (Vesica fellea)
a.  


 
d.   Sistem pernafasan








Keterangan:
1.    Paru-paru (Pulmo)            4. Hidung (Nasal)
2.    Tulang rusuk (Ribs)          5. Trakea
3.    Celah suara (Glotis)





a.   


 
e.    Sistem ekskresi








Keterangan:
1.    Saluran akinetrif                           4. Anus (Kloaka)
2.    Metanefros                                   5. Kantung kemih (Bladder)
3.    Saluran kencing (Ureter)              6. Ginjal (Ren)
f.     Sistem sirkulasi








Keterangan:
1.    Paru paru (Pulmo)            4. Ventikel kanan
2.    Atrium kanan                    5. Ventrikel kiri
3.    Atrium kiri                        6. Organ tubuh






g.    Sistem reproduksi









Keterangan:
1.    Corong                                                     7. Testis
2.    Oviduk                                                      8. Epididimis
3.    Ovarium                                                  9. Ginjal (Ren)
4.    Epididimis                                              10. Saluran kencing (Ureter)
5.    Kantung kemih (Vescular)                     11. Vas deferens
6.    Anus (Kloaka)                                        12. Anus (Kloaka)
G. Pembahasan
1.    Kadal (Mabouya multifasciata)
a.    Morfologi
Adapun morfologi dari kadal (Mabouya multifasciata) yaitu kepala yang terpisah, leher, tubuh, dan ekor, angggota tubuh berukuran pendek dengan sejumlah jari yang pada bagian ujungnya dilengkapi cakar dan begitupun ada juga sebagaian subordo yang lain yang tidak memiliki jari. Mulutnya yang panjang dilengkapi dengan gigi. Buaya mialnya di dekat ujung moncong terdapat dua lubang hidung. Mata berukuran besar dan terletak lateral, dengan kelopak atas dan bawah, serta membrane nictatin transparan yang dapat bergerak di bawah kelopak mata, telinga berukuran kecil terletak dibelakang mata. Anus terletak longitudinal dibelakang pangkal kaki belakang.
b.    Anatomi
Setelah proses pembedahan dapat dilihat stuktur anatomi dari kadal terdapat jantung (Cor) yang berwana merah coklat, paru-paru (Pulmo) untuk sebagai pernafasannya, hati (Hepar) Hati pada reptilia memiliki dua lobus (gelambirf dan berwarna kemerahan, empedu (Vesica fellea) berdekatan dengan hati, lambung (Ventrikulus) yang berbentuk kantung yang bila terisi makanan menjadi lebar, usus (Intestinum) yaitu erdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus. Di usus bermuara dua saluran kelenjar pencernaan, yaitu hati dan pankreas di usus terjadi pencernaan kimiawi oleh enzim-enzim pencernaan dan terjadi proses penyerapan sari-sari makanan, kandung kemih (Vescular), ginjal (Ren) kacang merah, jumlahnya sepasang dan terletak di dorsal kiri dan kanan tulang belakang di daerah pinggang dan berfungsi untuk mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogen misalnya amonia, testis (Gonad) yaitu alat kelamin jantan kadal dan kloaka (Cloaca) yaitu lubang silit/posterior yang berfungsi sebagai satu-satunya lubang untuk saluran pencernaan, urin, dan umumnya sebagai genital (Reproduksi) pada spesies hewan tertentu.
c.    Sistem pencernaan
Adapun sistem pencernaan pada kadal (Mabouya multifasciata)  terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Pada umumnya reptile adalah pemakan daging (karnivora). Saluran pencernaannya terdiri dari mulut. Pada tulang langit-langit (Palatum) terdapat deretan gigi halus yang disebut dentes palatini. Lingua yang tipih bersifat bercabang dua (Bipida) terletak di dasar Cavum oris. Dibelakang faring terdapat esofagus yang merupakan saluran silindris menuju Ventriculum (lambung) yang terdiri atas bagian saluran yang agak bulat dan bagian kecil di sebut filoris bagian ini bersambung dengan usus halus (Intestinum tenue) terus di lanjutkan oleh usus besar (Intestinum crassum) yang sering di sebut rektum. Diantara kedua Usus (Intestinum) itu terdapat kantong yang sangat pendek akhirnya rektum bermuara pada kloaka.
d.   Sistem pernapasan
Respirasi dimulai dengan masuknya udara ke nares externa, kemudian masuk ke nares interna melalui glottis sebagai celah lingua menuju ke laring. Laring tersusun atas tiga buah tulang rawan dan berisi beberapa pasang pita suara. Udara kemudian menuju trakhea yang bercabang menjadi dua bronchi yang kemudian masing-masing menuju paru-paru.
e.    Sistem ekskresi
Adapun sistem urogenital kadal (Mabouya multifasciata) terdiri dari sepasang ginjal, dari ginjal keluar ureter yang bermuara di kloaka. Pangkal ureter terdapat vesica urinaria. Organ urogenital jantan terdiri atas sepasang testis, epidermis, vas deferens, dan sepasang hemipenis. Hemipenis merupakan alat kopulasi yaitu untuk memasukkan sperma dalam tubuh kadal betina, sehingga kadal jantan mengadakan fertilisasi internal.
f.     Sistem sirkulasi
Sistem sirkulasi darah pada kadal (Mabouya multifasciata)  termasuk sistem sirkulasi darah ganda. Darah dari vena yang kaya CO2 masuk ke jantung melalui sinus venosus ke bagian atrium kanan lalu ke ventrikel kanan. Kemudian, darah dipompa menuju paru-paru. Darah dari paru-paru yang kaya O2 masuk ke atrium kiri, dilanjutkan ke ventrikel kiri. Darah dari ventrikel kiri dipompa keluar melalui aorta menuju ke seluruh tubuh.
g.    Sistem reproduksi
Adapun sistem reproduksi kadal (Mabouya multifasciata)  fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Kadal  bersifat ovipar, dimana jantan  memiliki alat kelamin khusus yaitu hemipenis, sepasang testis, memiliki epididymis, memiliki vas deferens. Sedangkan pada betina, memiliki sepasang ovarium, memiliki saluran telur (oviduk) dan berakhir pada saluran kloaka.
h.    Peranan
Umumnya kadal (Mabouya multifasciata) bahkan berguna bagi manusia karena mengendalikan aneka hama yang mengganggu, bernilai tinggi sebagai hewan peliharaan, menghasilkan kulit untuk aneka bentuk kerajinan,  dan ada pula yang dimakan. Kadal juga penting dalam sebagian budaya dan mitologi suku-suku tradisional, misalnya di Australia dan Peru. Tidak mengherankan jika kadal kerap diterakan dalam simbol-simbol kesenian tradisional.
i.      Habitat
Kebanyakan kadal (Mabouya multifasciata) tinggal di atas tanah (terestrial), sementara sebagiannya hidup menyusup di dalam tanah gembur atau pasir (fossorial). Sebagian lagi berkeliaran di atas atau di batang pohon (arboreal). Alih-alih sebagai predator penyergap, kebanyakan kadal aktif menjelajahi lingkungannya untuk memburu mangsa.
j.      Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari (Mabouya multifasciata) adalah sebagai berikut:
Kingdom                   : Animalia
Filum                         : Chordata
Kelas                         : Reptilia
Ordo                                     : Squamata
Famili                        : Agamidae
Genus                        : Mabouya
Spesies                      : Mabouya multifasciata (Jasin, 1992).
2.    Tokek (Gecko gecko)
a.    Morfologi
Adapun morfologi pada tokek (Gecko gecko) bagian dari kelas reptilia yang dari struktur morfologinya terbagi atas bagian kepala (Cepal), badan (Truncus) dan ekor (Caudal). Dari pengamatan secara morfologi yang dilakukan pada tokek terdapat bagian mulut. Mata pada tokek sudah berkelopak sehingga. Terdapat membran tymphani yang dapat digunakan untuk pendengaran yang sangat akurat. Brancium, antebrancium dan digiti yang merupakan anggota gerak bagian anterior. Femur, crus dan digiti yang merupakan organ bagian posterior juga memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai alat pergerakan pada tokek dan dari bagian alat gerak ini terdapat alat perekat yang di sebut scansor. Scansor ini yang membuat tokek dapat menempel pada segala bidang baik kasar maupun halus.
b.    Anatomi
Adapun anatomi yang terdapat dalam tubuh tokek (Gecko gecko)  adalah bagian kerongkongan (esophagus) berfungsi sebagai saluran pencernaan, trakea berfungsi sebagai alat pernafasan , jantung (cor) berfungsi sebagai sistem sirkulasi, paru-paru (pulmo) berfungsi sebagai alat pernafasan, hati (hepar) berfungsi untuk mengasilkan empedu, empedu (vesica felia) berfungsi untuk menetralisir racun, pankreas, lambung (ventrikulus) berfungsi sebagai organ pencernaan, usus kecil (intestine small) berfungsi sebagai organ pencernaan, usus besar (intestine big) berfungsi sebagai organ pencernaan dan organ pengeluaran , ginjal (ren) berfungsi sebagai organ eksresi dan kloaka berfungsi sebagai alat pengeluaran.
c.    Sistem pencernaan
Pada sistem pencernaan tokek (Gecko gecko) dari mulut dengan gigi yang menempel pada rahang, dilanjutkan ke faring, esophagus, dan lambung. Lambung dengan bagian fundus dan pylorus. Dari lambung kemudian ke intestinum, rectum dan kloaka. Hati dan pankreas berpembuluh ke intestinum. Kloaka untuk mengeluarkan sisa pencernaan, ekskresi, dan untuk reproduksi.
d.   Sistem pernapasan
Udara masuk melalui hidung (Nares ekternal), pada reptilia yang hidup diair terdapat vellum dan kemudian melalui glottis senagai celah lidah (Lingua) menuju ke laring. Laring tersusun atas tulang rawan tiga buah dan beberapa pasang pita suara. Selanjutnya berhubungan dengan trakea yang tersusun atas gelang-gelang tulang rawan. Trakea bercabang menjadi dua bronchi, yang selanjutnta masing-masing menuju ke paru-paru. Paru-paru terbagi atas beberapa bagian interior yang lebih kompleks daripada ampbhia yang mengandung capilair pulmonali.
e.    Sistem ekskresi
Adapun sistem ekskresi pada tokek (Gecko gecko), terdapat kandung kemih tetapi kotoran/ekskret bersifat semisolid (setengah keras) seperti pada burung dan dikeluarkan langsung melalui kloaka bersama tinja. Ekskret itu mengandung urat, bagian dari air kencing, yaitu bahan berwarna putih dan biasanya sebagai garam Na dan mengandung zat kapur.
f.     Sistem sirkulasi
Adapun sistem peredaran darah pada tokek (Gecko gecko) Jantung terdiri dari sinus venosus, 2 aurikel dan 2 ventrikel yang sempurna. Darah dan sinus venosus ke aurikel kanan, ventrikel kanan, arteri pilmonar (cabang dua), vena paru-paru, aurikel kiri kemudian ke ventrikel kiri. Dari ventrikel kiri keluar lengkung aorta ke dorsal, arteri karotis ke kepala dan kaki depan yang belakang member darah ke ruang tubuh, kaku belakang dan ekor. Darah vena  berkumpul dalam vena anterior (kedua belah sisi kepala dan leher), vena cava posterior, vena porta hepatis, yang kemudian menjadi vena hapatis dan dalam vena epigastrikum yamg semuanya di alirkan kembali ke sinus venosus.
g.    Sistem reproduksi
Pada tokek (Gecko gecko) fertilisasi dilakukan secara internal. Tokek jantan mempunyai hemipenis (seperti pada penyu) dekat kloaka. Pada waktu kopulasi, organ itu dimasukkan ke dalam kloaka tokek betina. Kebanyakan perkembangan telur terjadi di alam bebas. Telur yang diletakkan ditanah berkulit keras. Embrio dikelilingi oleh amnion, chorion, dan alanthois. Menetasnya hewan muda seperti burung, yaitu kulit telur dipecahkan..
h.    Peranan
Manfaat tokek bagi kesehatan manusia berasal dari semua bagian tubuh tokek. Antibodi yang dimiliki tokek sangat berguna untuk menetralisir racun dalam tubuh manusia. Tokek umumnya digunakan sebagai obat alergi dengan berbagai macam jenis alergi. Pangkal ekor tokek yang dapat melakukan regenerasi sel dipercaya dapat membantu memulihkan tenaga dan mengganti sel tubuh yang rusak setelah sakit.
i.      Habitat
Adapun habitat dari tokek (Gecko gecko) yaitu tokek (Gecko gecko) kerap ditemui di pohon-pohon, di pekarangan dan di rumah-rumah terutama di desa-desa, tepi hutan atau di pekuburan.
j.      Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari tokek (Gecko gecko) adalah sebagai berikut:
Kingdom       : Animalia
Filum             : Chordata
Class             : Reptil
Ordo             : Squamata
Family           : Gekkonidae
Genus            : Gekko
Spesies          : Gecko gecko (Jasin, 1992).



H.  Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat disimpulka pada percobaan ini bahwa spesies yang termasuk dalam kelas reptil adalh kadal (Mabouya multifasciata) dan tokek (Gecko gecko). Reptil berasal dari bahasa Latin yang berdasarkan cara hewan tersebut berjalan yaitu reptum yang berarti melata atau merayap. Reptilian merupakan sekelompok vertebrata yang menyesuaikan diri di tempat yang kering di tanah. Reptilia memiliki ciri khusus yaitu tubuhnya dibungkus oleh kulit yang menanduk (tidak licin), biasanya dengan sisik atau bercarapace dan beberapa ada yang memiliki kelenjar permukaan kulit. Mempunyai dua pasang anggota yang masing-masing memiliki 5 jari dengan kuku-kuku yang cocok untuk berlari, mencengkram, dan menaiki pohon. Kelas Reptilia dibagi dalam sub kelas berdasarkan atas anatomi tengkoraknya. Tiga ordo reptilia hidup yang terbesar dan paling beraneka ragam adalah Chelonia (kura-kura), Squama (kadal dan ular) dan Crocodila (Buaya dan aligator). Kura-kura berkembang selama zaman mezoikum dan hanya sedikit berubah sejak saat itu. Cangkang kura-kura umumnya keras yang merupakan suatu adaptasi yang melindungi dirinya dari predator. Kadal adalah Reptilia yang paling banyak jumlahnya dan beraneka ragam yang hidup saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil. A. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga, 1999.
Djarubito, Mukayat. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga, 1989.
Djuhanda, T. Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata. Bandung: CV. Armico,1982.
Jasin, Maskoeri. Zoologi Vertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya, 1992.
Kimball, John W. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga, 1983.





.









































































































































































Tidak ada komentar:

Posting Komentar